Disampaikan dengan hormat, sehubungan dengan
terjadinya bencana alam yang terjadi pada tanggal 29 Desember 2012 dan tanggal
6 Januari 2013 di beberapa wilayah
Provinsi Banten, bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan situasi
sementara bencana alam, sebagai berikut :
1.
Tanggal kejadian : Sabtu-Minggu,
tanggal 29-30 Desember 2012 dan Minggu-Senin, tanggal 6-7 Januari 2013.
2. Lokasi : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan
Kabupaten Lebak
3.
Narasi kejadian : Hujan deras yang terjadi
di beberapa wilayah Provinsi Banten, mengakibatkan meluapnya sungai Ciujung,
Cikalumpang, Ciliman, Cimoyan, dan Cilemer, di tambah dengan naiknya permukaan
air laut (pasang) di beberapa hilir sungai, sehingga mengakibatkan terendamnya
pemukiman, pesawahan, dan perkebunan di beberapa Kecamatan yang berada di 3
(tiga) Kabupaten, yaitu Kabupaten
Serang, Kabupaten
Pandeglang, dan Kabupaten Lebak
4.
Penyebab : 1. Hujan deras yang terjadi di wilayah Provinsi
Banten ;
2. Meluapnya beberapa sungai
;
3. Naiknya permukaan air
laut (pasang);
4. Dibukanya 6 (enam) pintu
air di bendungan
Pamarayan, karena dihawatirkan tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi
(sampe level 1.368 m3/det dengan ketinggian 4,40 m (siaga II)
5.
Dampak :
Ø Kabupaten Pandeglang terjadi
di 8 (delapan) Kecamatan, menggenangi 40
(Empat
Puluh) Desa,
jumlah rumah terendam 4.662
KK, 3 (tiga) rumah roboh, sawah 2.415
Ha, perkebunan 131
Ha, dan Pemukiman - Ha, ketinggian air
mencapai 1,7 m;
Ø Kabupaten Lebak terjadi di 6
(enam) Kecamatan, menggenangi 16 (enam belas) Desa, jumlah rumah terendam 532
KK, rumah rusak karena longsor 6 rumah, sawah – Ha, perkebunan – Ha, ketinggian
air mencapai 1,5 m;
Ø Kabupaten Serang terjadi di 4
(empat) Kecamatan, menggenangi 4 (empat)
Desa, jumlah rumah terendam 168 KK, sawah -
ha, pemukiman - ha, perkebunan 10 ha, ketinggian air mencapai
1 m dan
hampir menggenangi ruas jalan TOL Jakarta – Merak, khususnya di KM 57;
Data korban bencana dan
kerusakan/kerugian bersifat sementara (data selengkapnya masih dalam proses
perhitungan);
6.
Upaya : Upaya yang telah dilakukan antara lain
1.
Pengaktifan
PUSDALOPS 24 Jam;
2.
Pemantauan
dan monitor perkembangan debit air di setiap bendungan dan menyampaikan
informasi kepada masyarakat setiap perubahan kondisi debit dan ketinggian air,
serta wilayah-wilayah rawan bencana melalui petugas lapangan dan media
elektronik;
3.
Pengerahan
petugas BPBD Provinsi Banten, Dinsos Provinsi Banten, Dinas PU SDAP, Korem
064/Maulana Yusuf, Brimob Polda Banten, Tagana Provinsi Banten, BPBD Kabupaten
Serang/Pandeglang/Lebak, Dinas Sosial Kabupaten Serang/Pandeglang/Lebak, Polres
Serang/Pandeglang/Lebak, Kodim Kabupaten
Serang/Pandeglang/Lebak, Tagana Kabupaten Serang/ Pandeglang/Lebak, PT. MMS Ciujung, dan masyarakat di Kecamatan
bersangkutan;
4.
Pendirian
Posko darurat bencana di tiap desa;
5.
Pengiriman
logistik dan peralatan di beberapa lokasi bencana;
6.
Pengiriman
logistik dan peralatan dari BPBD Provinsi Banten;
7.
Pengajuan
dan pengambilan logistik ke BNPB di Jakarta;
7.
LAIN-LAIN : 1. Informasi terakhir s.d. pukul 17.30 WIB, tanggal 7
Januari 2013 air sudah mulai surut,
kecuali di Kecamatan Patia dan Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang;
2. Kondisi bendungan Ciujung
sudah mulai normal kembali, dengan debit air 470 m3/detik, dengan
ketinggian 1,80 m;
3. Kerusakan dan kerugian belum dapat di
prediksi;
4. Petugas BPBD
masih terus melakukan pendataan jumlah korban dan kerugian;
5. Pemantauan
dan koordinasi dengan SKPD terkait terus
dilaksanakan;
6. Masyarakat sudah kembali
kerumahnya dan membersihkan lingkungannya
masing-masing, kecuali masyarakat di kecamatan Patia dan Sukaresmi masih
ada yang mengungsi di rumah masyarakat dan keluarganya yang tidak terendam;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar